TEKNOKES INDO

TEKNOKES INDO

Pengukuran JVP (jugularis venous pressure)

Pengukuran JVP (jugularis venous pressure)


Pengukuran jugularis venous pressure



A.      Definisi
-          Pengukuran jugularis venous pressure ini untuk mendapatkan gambaran tidak langsung atau fungsi pemompaan ventrikel.
-          JVP adalah gambaran pengukuran tekanan pada atrium dextra dan tekanan distolic pada ventrikel dextra pulasi pada vena jugularis dapat menyatakan abnormalitas konduksi dan fungsi katup trikuspidalis.
-          Pengukuran tekanan vena jugularis atau jugularis venous presure (JVP), merupakan salah satu dari berbagai pemeriksaan penting untuk pasien dengan penyakit kardiovaskular. Pengukuran JVP cukup sederhana, sederhana, dan tidak menimbulkan rasa sakit bagi pasien.
-          Jugularis venous pressure (JVP) atau tekanan vena jugularis adalah tekanan siste vena yang dapat di amati secara tidak langsung.

B.      Tujuan
-          Untuk mengetahui gambaran langsung tentang fungsi pemompaan ventrikel dan kemampuan sisi jantung dalam mengatur beban cairan.
-          Untuk melihat adanya distensi vena jugularis
C.      Indikasi
-          Pengkuran tekanan vena jugularis di lakukan ketika tanda permaslahan atau kegagalan jantung pada seseorang pasien, seperti hipertrofi ventrikel kanan, stenosis katup trikuspid, stenosis pulmonal, inkompetensi katup triskupid, tamponade jantung, perikarditis, dan hipertensi pulmonal. (gray,2002)
-          Pasien gagal jantung
-          Pasien yang mengalami kelebihan atau kekurangan volume cairan
D.      Kontadiksi
-          Pengukuran JVP ini tidak boleh dilakukan pada pasien dengan :
·         SCV sindrom
·         Koagulopati
·         Infeksi pada area insersi
·         Disfusi kontralateral diafragma
·         Insersi kawat pacemaker
E.       Peralatan
-          Pengaris 2 buah
-          Catatan
-          Bantal 1 buah
-          Alat tulis
F.       Fase pra interaksi
1.       Vertifikasi data
2.       Cuci tangan
3.       Siapkan alat
4.       Dekatkan alat dengan pasien
G.      Fase orientasi
1.       Berikan salam
2.       Tanyakan identitas pasien dan mencoocokan dengan gelang pasien
3.       Perkenalkan diri
4.       Jelaskan tujuan dan prosedur
5.       Tanyakan persetujuan pasien
H.      Fase kerja
1.       Jaga privasi
2.       Atur pada posisi semi flower dengan kepala di tinggikan  30 – 45o
3.       Bebaskan daerah leher dari apa pun
4.       Tentukan miniskus vena jugularis dengan cara bendung area bawah vena jugularis dengan ibu jari non dominan, lalu dengan ibu jari tangan dominan tekan dari bawah bendungan lalu tarik ke atassa dan lepaskan ibu jari tanggan secara bersamaan, dan lihat denyut pertama itu.
5.       Letakan pengaris tegak lurus dinding dada setinggi sudut sterna yaitu pada intercosta 2 mid sternalis (sudut angulus ludovici) dan pengaris kedua sejajar miniskus vena jugularis
6.       Ukur tinggi miniskus vena jugularis
7.       Catat hasil pengukurn
8.       Rapikan pasien
I.         Fase terminasi
1.       Evaluasi respon pasien
2.       Sampaikan rencana tindak lanjut
3.       Pamitan
4.       Cuci tangan
5.       Catat dalam lembar catatan keperawatan

Daftar pustaka
De Laune, S,C., ladner, p. K. (2002). Fundamental of nursing: standards and practice (2endED) New york : delmar
Kozier B, Erb G, berman A, snyder s. Buku ajar praktikk keperawatan klinis 5th ed. EGC;2009
http://epomedicine.com/clinical-medicine/clinical-examination-jugular-venous-pulse-pressure-jvp/



Posting Komentar

0 Komentar