TEKNOKES INDO

TEKNOKES INDO

Askep DHF (Dengue Hemorragic Fever)

Dengue Hemoragic Fever
Dengue Hemorragic Fever

A.    Definisi
-        Demam dengue adalah penykit yang terutama menyerang pada anak anak dan remaja atau orang dewasa dengn tanda tanda klinis berupa demam, nyeri otot da nyeri sendi yang disertai leukopenia, dengan atau tanpa ruam dan limfadenopati, demam bifalik, sakit kepala yang hebat, nyeri pada pergerakan bola mata , gangguan rasa mengecap. Demam berdarah dengue atau DBD adalah penyakit yang menyerang pada anak anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama.
-        Menurut arief mansjoer dan suprohata; 2000; 419 Dengue Hemoragic Fever (DHF) adalah penyakit demam akut yang disertai pendarahan yang bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat mengakibatkan kematian.
-        Jika menurut Ngastiyah, 1995 ; 314 Dengue Hemorragic Fever (DHF) adalah infeksi akut yang dikarenakan oleh Arbovirus (arthroppodborn virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus.
B.     Etiologi
-        Virus Dengue
Yang menjadi penyebab penyakit ini adalah virus dengue dan virus ini termasuk dalam arbovirus (arthroppodborn virus) grup B, dari 4 tipe ada tipe 1,2,3,dan 4 virus dengue tersebut terdapat di indonesia.
-        Vektor
Virus Dengue Serotipe 1,2,3,4 yang dapat ditularkan melalui vektor yaitu nyamuk aedes aegypti, nyamuk aedes asbopicus, aedes polynesien  dan beberapa spesies ain merupakan vektor yang  kurang berperan.
C.     Faktor Penyebab
-          Virus dengue
-          Lingkungan kotor
D.    Patofisiologi
-          Virus Dengue dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan  aedes albopictus sebagai vektor kebutuhan manusia melalui gigitan nyamuk tersebut. Infeksi yang pertamakali dapat memberi gejala sebagai DD, apabila orang itu mendapat infeksi berulang tipe virus dengue yang berlainan akan menimbulkan reaksi yang berbeda. DBD dapat terjadi bila seseorang yang telah teinfeksi dengue pertama kali mendapat infeksi berulang virus dengue dengan liannya. Virus akan bereplika di nodus limfatikus dan kulit. Tubuh akan membentuk kompleks virus antibodi dalam ssirkulasi darah sihingga akan mengaktivkan sistem komplemen yang berakibat di lepaskannya anafilatoksin sehingga permeabilitas dinding pembulu darah meningkat.
E.     Manisfestasi Klinis
-          Masa inkubasi dengue antara 1-15 hari, rata – rata 5-8 hari pada DD terdapat peningkatan suhu secara tiba – tiba, disertai sakit kepala nyeri yang hebat pada dan tulang, mula, kadang muntah, dan batuk ringan. Pada mta dapat ditemukan pembengkakan infeksi konjungtiva, lakrimasi dan fotofobia. Otot sekitar mata terasa pegal eksantem dapat muncul pada awal demam yang terlihat jelas dimuka dan dada, berlangsung beberapa jamm lalu akan muncul kembali pada hari ke 3-6 berupa bercak petekie di lengan dan kaki lalu ke seluruh tubuh. Dalam pemeriksaan fisik pasian DB hampir tidak ditemukan kelainan. Nadi pasien mula – mula cepat kemudian menjadi normal lebih lambat pada hari ke 4 dan ke 5
F.      Komplikasi
-          Shock / renjatan
-          Efuse Pleura
-          Penurunan kesadaran
-          Perdarahan otak
-          Peneumonia
-          Sepsis dan shock sepsis
G.    Penatalaksanaan
-          Tirah baring atau Istirahat baring
-          Diet makan lunak
-          Minum banyak ( 2- 2,5 liter / 24 jam ) berupa : susu, teh manis, beri oralit.
-          Pemberian cairan intravena
-          Monitor TTv tiap 3 jam pemeriksaan HB, HT dan trombosit, pemberian obat antiseptik dan golongan asetaminopen.
-          Pemberian atibiotik bila tedapat kekuatiran infeksi sekunder.
-          Bila kejang bisa dikasih diazepam
-          Tranfusi darah, apabila terjadi pendasahan atau penurunan Hemoglobin.
H.    Diagnosa
-          Peningkatan suhu tubuh (hipertensi) berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme
-          Nyeri berhubungan dengan proses patologis
-          Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mua, muntah, dan anoreksia.
-          Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
-          Resiko terjadinya syok hypovolem Pendarahan luasik berhubungan dengan kondisi tubuh yang lemah
-          Perubahan perfusi jaringan kapiler berhubungan dengan perdarahan
I.        Intervenis
-          Ukur tanda tanda vital pasien
-          Berikan kompers hangat
-          Tingkatkan intake cairan
-          Observasi TTV paling sedikit setiap 3 jam sekali
-          Anjurkan untuk tidak memakai selimut atau pakaian yang tebal
-          Berikan cairan intravena dan obat – obatan sesuai program dokter.
-          Observasi intake input output
-          Pertahankan kebersihan mulut kilen
Daftar pustaka
Bilotta, kimberly AJ 2011 kapita selekta penykit, dengan implikasi keperawatan jakarta, EGC
Corwin, Elizabeth.J.2009.Buku saku patofisiologis. EGC : Jakarta.
Doenges, Marilynn.E.1999. Rencana Asuhan Keperawatan-Pedoman untuk Perencanaan Asuhan Perawatan Pasien. EGC : Jakarta.



Posting Komentar

5 Komentar

  1. wah serem penyakitnya gan

    BalasHapus
  2. Ane pernah kena demam berdarah.. Asli ga enak banget.. seluruh tubuh rasanya lemes banget, ga mood ngapa2in.. tangan2 bintik2 merah.. :9

    BalasHapus
  3. terima kasih infonya gan, bermanfaat sekali, semoga dengan hidup sehat dan tau tentang penyakit tersbut kita bisa tercegah dari deman berdarah

    BalasHapus
  4. ngeri juga ya gan, thanks infonya gan, harus ttp waspada, nice post

    BalasHapus
  5. Semoga dengan wawasan kita yang menambah, kita bisa menghindari diri dari serangan demam berdarah,

    BalasHapus